TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, dr Reza Cahyadi membantah kalau 7 anak yang menderita lumpuh di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing disebabkan gizi buruk.
“ Itu informasi tidak benar. Tidak ada satupun dari anak itu yang pernah punya riwayat menderita gizi buruk. Anak-anak itu mengalami disabilitas,” kata dr Reza Cahyadi saat menjawab KuansingKita.com, Kamis (1/3/2018).
Reza memaparkan, ada beberapa anak yang mengalami kelumpuhan otak (celebral palsy). Pada kondisi ini anak mengalami gangguan pada jaringan saraf yang mengendalikan gerakan. Itulah kata Reza yang menyebabkan anak itu mengalami kelumpuhan.
Celebral palsy lanjut Reza juga bisa menghambat laju belajar dan kemampuan berpikir anak. Bahkan celebral palsy terkadang bisa mengganggu pendengaran dan penglihatan.
Reza menjelaskan, celebral palsy atau kelumpuhan otak ini biasanya disebabkan bayi lahir premature sehingga bagian otak belum berkembang sempurna. Ada juga penyebabnya saat bayi dalam kandungan mengalami hypoxia atau kekurangan oksigen.
Tapi untuk kasus di Jake, ada anak yang mengalami cacat tulang belakang dan pendarahan di otak. Dari diagonsa ternyata anak itu saat lahir di vakum. Cacat tulang belakang kata Reza juga bisa menyebabkan kelumpuhan otak yang berujung pada kelumpuhan pisik.
Sementara itu, Camat Kuantan Tengah, Refendi Zukman saat dikonfirmasi mengatakan kasus yang menimpa anak-anak di Desa Jake itu sudah berlangsung lama. Ini katanya bukan kasus baru seperti isu yang berkembang di tengah masyarakat.
Refendi merincikan identitas masing-masing anak dan kasusnya. Pertama, Maryatul Kaptiah (11 tahun) pindahan dari Kelayang. Riwayat imunisasi tidak lengkap. Kedua, Winda Febrian (15 tahun), riwayat imunisasi lengkap, pernah demam kejang pada usia 2 tahun.
Ketiga, Candra (35 tahun), riwayat demam kejang pada usia 13 tahun, tidak sadar 44 hari kemudian lumpuh. Keempat Ralpan (10 tahun), riwayat imunisasi lengkap , hanya kelahiran tidak normal, divakum tidak berhasil lalu operasi section caesar. Kelima, Ulfa Suryani (5 tahun) riwayat lahir premature dan cukup lama dalam inkubator.
Keenam, Alfito ( 7 tahun), riwayat lumpuh, pada usia 3 hari menjalani operasi tumor pada kaki, setelah operasi mengalami kejang dan akhirnya lumpuh. Ketujuh, Desi (23 tahun), riwayat cacat sejak lahir yang menyebabkan lumpuh.
Refendi memastikan tidak ada satupun dari anak yang menderita lumpuh itu disebebkan gizi buruk. Dan ini kata Refendi bukan kasus baru. Ini sudah terjadi sejak lama. “ Tidak ada satupun anak yang lumpuh di Desa Jake itu punya riwayat gizi buruk,” tutup Refendi (Said Mustafa Husin)