TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Seharusnya Kabupaten Kuantan Singingi dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan bisa melejit maju dibandingkan kabupaten lainnya di Riau maupun di Indonesia.
Pasalnya SDM yang mendukung bergeraknya roda pemerintahan dan pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sangat berkualitas. Ini dilihat dari persentase kualifikasi SDM yang ditempatkan di sejumlah dinas/badan di lingkungan Pemkab Kuansing.
Berdasarkan data yang dipaparkan Bappedalitbang, hanya 0,64 persen saja PNS yang berpendidikan akhir SD. Begitu juga PNS berpendidikan akhir SLTP hanya 0,75 persen dan PNS berpendidikan akhir SLTA sekitar 16, 24 persen.
Selain itu PNS dengan Diploma I sebesar 1,59 persen, PNS dengan Diploma II sekitar 9,23 persen dan Diploma III sekitar 9,82 persen.
PNS dilingkungan Pemkab Kuansing ini justeru didominasi oleh SDM dengan kualifikasi Starata 1, Starata 2 dan Starata 3. Persentasenya relatif tinggi mencapai 61,74 persen. Sebuah komposisi yang sangat bisa dibanggakan.
Untuk PNS dengan kualifikasi Strata 3 memang relatif kecil hanya 0,05 persen. Ini bisa dimaklumi karena baru beberapa orang saja yang menyandang gelar Doktor di Kuansing. Begitu juga Strata 2 hanya 4, 65 persen. Namun untuk PNS dengan kualifikasi Starata 1 persentasenya relatif tinggi mencapai 57,04 persen.
Herannya, dengan tenaga sarjana yang bejibun, kenapa Kuansing tetap saja terkesan seperti berjalan terseok-seok dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, pengelolaaan pemerintahan dan memacu atau menggesakan akselerasi pembangunan.
Kondisi yang terseok-seok ini bukan saja terjadi pada priode Mursini – Halim tapi ini sudah terjadi sejak awal pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi.
Memang Kuansing pernah meraih berbagai prestasi di tingkat nasional. Namun demikian, kalau dibandingkan dengan SDM yang mendukungnya, prestasi itu belum sepatutnya dibanggakan.
“ Prestasi yang pernah diraih Kuansing tidak sebanding dengan angka 61.74 persen untuk PNS dengan kualifikasi Starata 1, Strata 2 dan Strata 3 di lingkungan Pemkab Kuansing, itulah yang disesalkan,” kata seorang pejabat eselon II di Kuansing yang namanya tidak mau di tuliskan. (Said Mustafa Husin)