TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Penilaian anugerah Adipura tahun 2017 lalu sudah dirasakan sangat berat. Salah satu dari aspek penilaian adalah para nominator penerima Adipura diharuskan presentasi dan wawancara di depan Dewan Pertimbangan Adipura
Di situ hadir praktisi pengelolaan sampah dan bidang pemasaran, pejabat KLHK, akademisi perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, serta rekan-rekan media massa. Kendati demikian Pemkab Kuansing melalui kota kecil Telukkuantan berhasil meraih penghargaan Adipura 2017.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing Jeprinaldi saat ditanyakan tentang peluang Kuansing pada tahun 2018 ini, belum berani berkomentar banyak. Alasannya aspek penilaian Adipura pada tahun 2018 jauh lebih berat dari penilaian tahun 2017 lalu. “ Penilaiannya semakin berat dan komplek,” kata Jeprinaldi
Ia membeberkan penilaian anugerah Adipura tahun 2018 tidak lagi sebatas aspek lingkungan tapi lebih komplek lagi. Penilaian juga termasuk aspek ekonomi, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan katanya tata kelola pemerintahan daerah yang baik juga ikut menjadi penilaian.
Menurut Jeprinaldi performa daerah nantinya akan dilihat berdasarkan kemampuan pemerintah daerah mengintegrasikan aspek pembangunan berkelanjutan (suistenable development). Inilah kata Jeprinaldi hal-hal yang jauh diluar jangkauan Dinas Lingkungan Hidup.
Apalagi katanya penilaian tidak hanya sebatas administratif secara fungsional tapi mencakup pemerintahan dengan tata kelola lingkungan yang baik (good enviromental governance) secara keseluruhan. Sehingga nantinya, peluang penghargaan Adipura tidak bisa bertumpu pada kinerja Dinas Lingungan Hidup saja.
“ Kalau sudah masuk ke dalam aspek tata kelola pemerintahan, ini kan sudah diluar jangkauan Dinas Lingkungan Hidup. Makanya saya tidak berani bicara peluang,” kata Jeprinaldi
Kendati begitu, mantan Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Kuansing ini tak mau pula patah arang. Ia akan terus berjuang karena kriteria dan indikator uatama pada program Adipura tahun 2018 masih sama dengan tahun sebelumnya.
“ Penilaian untuk aspek pengelolaan sampah dan pembangunan ruang terbuka hijau oleh pemerintah daerah masih sama dengan tahun sebelumnya,” paparnya.
Aspek lain untuk tahun 2018 ini kata Jeprinaldi ada penambahan beberapa indikator di antaranya penilaian terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Ada juga tutur Jeprinaldi aspek penilaian untuk hal yang menjadi dilema lingkungan di Kuansing saat ini yakni aspek pengelolaan pertambangan berwawasan lingkungan. “ Inilah yang terkait dengan dilema lingkungan di Kuansing saat ini yakni PETI, sehingga perlu ditertibkan,” kata Jeprinaldi
Jeprinaldi menyebutkan sitem dan hasil penilaian Adipura tahun 2018 ini bisa diperoleh secara online. Sehingga setiap daerah bisa memantau langsung nilainya dalam penilaian P1 dan P2. Bahkan nantinya masyarakat juga dilibatkan memberikan penilaian
Menurut Jeprinaldi masyarakat bisa memberikan penilaian dan saran untuk setiap nama kabupaten/kota yang diposting di laman resmi KLHK. “ Jadi tahun 2018 ini masyarakat dilibatkan langsung dalam memberikan penilaian,” tutup Jeprinaldi (Said Mustafa Husin)