JAKARTA (KuansingKita.com) – Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Riau, Ir Mardianto Manan, MT terpilih sebagai Pengurus Nasional IAP Indonesia. Mardianto akan mengkoordinir para perencana wilayah dan kota se Indonesia untuk tiga tahun ke depan.
Berdasarkan rilis yang diterima KuansingKita.com, pengukuhan Ir Mardianto Manan, MT sebagai Pengurus Nasional IAP Indonesia digelar di Jakarta, Sabtu (28/1/2017). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Badan Sertifikasi Profesi, Pengurus Nasional IAP Indonesia, Ir Juniar Ilham, Prd, IAP.
Atas pelantikan itu, Dosen Planologi asal Pangean, Kuansing ini dipercaya sebagai Ketua Bidang Sertifikasi Perencanaan dan Pelayanan Sertifikasi pada Pengurus Nasional IAP Indonesia. Mardianto adalah satu-satunya ahli perencana wilayah dan kota dari Riau yang dipercaya sebagai Pengurus Nasional IAP Indonesia.
IAP adalah organisasi ahli perencanaan wilayah dan kota. Kini setiap anggota IAP diharuskan memiliki sertifikat kempotensi. Proses pemberian sertifikat kompetensi dilakukan secara sitematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar komptensi kerja nasional dan internasional.
Dihimpun KuansingKita.com dari berbagai catatan, keanggotaan bersertifikat ini pada dasarnya menunjukkan kualifikasi dan kompetensi pemegang sertifikat akan pekerjaan profesi perencanaan wilayah dan kota. Anggota bersertifikat mempunyai hak yang melekat pada anggota biasa dan hak tambahan lainnya.
Hak tambahan itu antara lain, memperoleh pengakuan IAP dalam bentuk sertifikasi atas jenjang kemampuan profesionalnya; mencantumkan sebutan “IAP” dibelakang nama yang bersangkutan serta melakukan penilaian keprofesionalan bagi kegiatan dan karya di bidang perencanaan wilayah dan kota.
Sedangkan kualifikasi pemegang sertifikat perencana adalah Ahli Muda Perencana Wilayah dan Kota, Ahli Pratama Perencana Wilayah dan Kota, Ahli Madya Perencana Wilayah dan Kota serta Ahli Utama Perencana Wilayah dan Kota. Untuk metode penilaian sertifikasi dilakukan dengan metode portofolio dan non-portofolio.
Metode portofolio dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan persyaratan, mempunyai skor sama dengan atau lebih besar dari nilai ambang lulus. Bobot nilai dapat diperoleh dari empat komponen, yaitu pendidikan formal, pengalaman kerja, pendidikan menerus, dan karya tulis. Sedangkan metode non-portfolio dilakukan melalui sidang uji kompetensi.
Kepada KuansingKita.com Mardianto mengaku dirinya sangat bersyukur diberi amanah untuk mengurusi sertifikasi perencana seluruh Indonesia dengan berbagai karakteristiknya. Meski dalam mengemban amanah dirinya akan dihadapkan pada berbagai tantangan, namun pria yang selama ini dikenal sebagai pengamat perkotaan Provinsi Riau ini yakin bisa membenahinya.
“Kita harus serius dengan jabatan yang diemban ini, karena carut marut pentaan ruang selama ini harus dibenahi. Ini nanti akan dilakukan oleh ahli perencana yang memiliki sertifikasi,” pungkas Mardianto Manan.(kkc)