TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Pansus RPJMD mengaku sangat kecewa. Pasalnya dari beberapa kali “hearing” yang digelar Pansus RPJMD, tingkat kehadiran tim penyusun sangat kecil sekali.
Ketua Pansus RPJMD Musliadi didampingi Wakil Ketua Pansus Sastra Febriawan kepada KuansingKita.com Selasa (17/1/2017) membeberkan ada sejumlah nama yang tidak pernah hadir selama pembahasan dalam kurun 2017 ini.
Menurut Musliadi dari rendahnya tingkat kehadiran tim penyusun bisa diindikasikan sebagai ketidakseriusan tim penyusun dalam menuntaskan RPJMD. Seharusnya kata Musliadi tim penyusun yang lebih mendesak Pansus untuk menggesakan penuntasan RPJMD.
Musliadi menambahkan hal lain yang membuat Pansus kecewa yakni “hearing” yang tidak nyambung karena terbatasnya tim yang hadir. Sehingga pembahasan RPJMD seakan formalitas saja. Padahal RPJMD adalah rencana pembangunan 5 tahun ke depan.
Musliadi heran dengan sikap sebagian besar tim penyusun. Pasalnya dana untuk biaya penyusunan RPJMD sudah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2016. Musliadi yakin dana senilai Rp 750 juta itu sudah dicairkan.
“Entah kalau Mursini yang tidak mencairkan dananya. Tapi itu Mustahil. Mursini tidak mungkin tidak mencairkan dananya,” kata Musliadi
Sekarang kata Musliadi, kalau dana sudah dicairkan atau sudah diterima, tapi tim penyusun tidak melaksanakan pekerjaan hingga tuntas. Ini katanya sangat buruk sekali. “Masak begitu. Uang diambil tapi kerja tidak dituntaskan,” gerutu Musliadi
Menyikapi kondisi pembahasan yang carut marut ini, Musliadi mengatakan Pansus terpaksa langsung menggelar paripurna esok, Rabu (18/1/2017). Jika nanti ditemukan berbagai kekurangan dalam RPJMD, Musliadi mengingatkan Bupati Mursini tidak usah menyalakan Pansus
“Pansus sudah serius ingin membahas RPJMD tapi tim penyusun terbatas sekali yang hadir, kata Musliadi
Musliadi membeberkan pengesahan perda RPJMD sangat berkait erat dengan penyusunan rancangan APBD 2017. Seharusnya kata Musliadi tim penyusunan menyadari hal ini. Karena pertimbangan APBD ini pula kata Musliadi Pansus terpaksa menggelar paripurna Rabu esok.
“Kita memikirkan APBD. Kalau masih diteruskan kondisi pembahasan yang tidak lengkap ini penyusunan APBD bisa terulur lagi,” kata pria yang akrab disapa Cak Mus ini.
Ketua Pokja II tim penyusun RPJMD dari eksekutif, Indra Suwandi ketika dikonfirmasi tentang anggaran RPJMD mengaku tidak tahu pasti. Tapi Indra juga tidak membantah kalau dirinya ikut menerima honorarium untuk tim penyusun. “Kalau honor memang saya pernah terima,”kata Indra Suwandi (kkc)